10 Mei 2007

Suster Ngesot

Film horor ini tidak mempunyai kekhasan dengan film sejenis lainnya. Secara alur dan pengadeganan mengingatkan pada film “Kuntilanak” Rizal Mantovani. Namun jika Rizal berhasil membangun atmosfer horor melalui gambar-gambar apik, maka di film ini kita hanya menemui gambar-gambar yang hanya sekelas dengan sinetron televisi.

Diceritakan sepasang suster muda Vira (Nia Ramadhani) dan Silla (Donita) dari Bandung datang menyewa sebuah kamar di asrama tua yang angker. Seperti biasa, mereka menemui banyak kejadian menyeramkan di situ. Terungkap dari ibu asrama (Jajang C Noer), dulu ada seorang suster, bernama Suster Lastri (Lia Waode) yang mati terbunuh oleh pacarnya, Dokter Herman (Arswendi Nasution), yang kedapatan berselingkuh. Ia dibunuh sampai kedua kakinya patah,—itu sebabnya ia jadi hantu Suster Ngesot, karena tidak bisa berjalan menggunkan kakinya, alias ngesot. Mayatnya ditanam ditembok kamar yang kini ditempati dua suster muda dari Bandung itu setelah 20 tahun dibiarkan tidak berpenghuni.

Setelah 20 tahun kematiannya hantu Suster Ngesot membalas dendam. Pertama yang dibunuhnya adalah Dokter Herman yang pernah mengkhianati cinta dan membunuhnya. Nggak ada penyebab yang jelas kenapa membalas dendam setelah 20 tahun kematiannya?

Setelah membunuh Dokter Herman, korban berikutnya adalah Shilla dan Mike (Mike Lewis) yang melakukan perselingkuhan. Rupanya hantu Suster Ngesot tidak hanya mendendam pada Doket Herman, tapi pada setiap pasangan selingkuh.

Dan setiap akan terjadi pembunuhan, Suster Ngesot memberi isyarat kepada Vira, melalui buku hariannya yang ditemukan kekasih Mike itu. Isyarat itu berupa munculnya inisial nama calon korban di buku tersebut. Isyarat ini dengan mudah mengingatkan orang pada lagi-lagi film “Kuntilanak”, yang memberi isyarat kematian berupa tokoh utamanya menembang dan menumpahkan belatung dari mulutnya.

Kemunculan isyarat ini tampak konyol, ditambah penataan lampu, dan akting pemainnya yang buruk, membuat film ini makin menegaskan ketidak siapan pembuat film ini. Lihatlah adegan sepotong tangan yang merangkak. Ini film rasanya dibuat dengan semangat iseng-iseng.
(http://www.indosinema.com/review/455)

Jadwal Bioskop 21 di Bekasi

0 komentar: