14 Mei 2007

Gubernur Jabar Resmikan ZONI

Dicanangkan Ada 22 Projek

Gubernur Jabar Resmikan Zona Ekonomi Internasional

PENCANANGAN pembangunan infrastruktur Zona Ekonomi Internasional (ZONI), yang meliputi tujuh kawasan Industri di Cikarang Kabupaten Bekasi, diresmikan Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan, Senin (7/5). Dalam kesempatan itu, Gubernur sekaligus, meresmikan gedung B1 untuk pelayanan penanaman modal terpadu satu pintu di pusat perkantoran pemerintahan Kabupaten Bekasi. ZONI memberi janji untuk mengurangi tingkat pengangguran di Jawa Barat dan sekitarnya dengan penyerapan tenaga kerja.

Peresmian yang berlangsung di President Executive Club, kawasan Industri Jababeka ini, merupakan babak lanjut dari kesepakatan bersama antara Departemen Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bekasi, PT Jasa Marga (Persero) dan tujuh kawasan Industri pada 6 Desember 2006 lalu tentang pembangunan infrastruktur pendukung area ZONI di Bekasi.

Sebanyak 22 rencana projek pembangunan infrastruktur yang sekaligus dicanangkan Gubernur Danny Setiawan itu ditangani Departemen Pekerjaan Umum, PT Jasa Marga, Provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Bekasi sendiri.

Provinsi Jawa Barat sendiri, kata Danny, bakal menangani tiga projek pembangunan, diantaranya, peningkatan dalam bentuk pelebaran Jalan Raya Cibarusah yang melewati jalur Mekarmukti, rencana fly over Cikarang, M.H. Thamrin-Cibarusah-Cibucil, peningkatan jalan Mekarmukti-Cikarang dan pembangunan bangunan sawah Jalan Raya M.H. Thamrin (Sungai Cikarang). Semua proyek ini akan dianggarkan dalam APBD Provinsi 2008 dan 2009.

Dalam sambutannya, Danny mengemukakan, globalisasi ekonomi, selain memberikan tantangan, juga membuka peluang pasar global yang potensial bagi pelaku industri lokal dan nasional. ”Sudah tentu, untuk mengubah menjadi peluang, dibutuhkan strategi,” kata dia.

Dengan perkembangan dunia bisnis dan investasi yang terjadi akhir-akhir ini, kata dia, pendekatan sinergitas dan komunikasi industri menjadi kebutuhan yang mendesak bagi pembangunan ekonomi. Dari pemikiran itu, lanjut Danny, kerja sama yang dengan pembentukan ZONI untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi area industri Cikarang Bekasi, dapat menjadi titik masuk (entry point) pengembangan secara sinergi itu.

Satu atap

Di bagian lain Gubernur juga mengatakan, ada banyak aspek yang dibutuhkan dalam pembangunan sebuah area industri seperti pemenuhan energi, waste management (manajemen persampahan), sarana pemukiman, air bersih, hingga dukungan-dukungan jasa pelayanan keuangan, perizinan, kepabeanan, dan keimigrasian. ”Hal ini tentu membutuhkan peran yang sinergis dari berbagai instansi dan yang berkepentingan,” kata Danny. Ditambahkan, jika berbagai sistem utama dan subsistem pendukung itu dapat disediakan secara baik dan teintegrasi, tentu akan mendukung gagasan untuk membentuk ZONI di area industri Cikarang-Bekasi.

Menurut Danny, upaya membangun ZONI di area industri Cikarang, pada dasarnya merupakan upaya untuk menyinergikan berbagai sumber daya yang dimiliki perekonomian lokal, nasional dan global, yang dikembangkan dengan menerapkan pendekatan zona ekonomi khusus.

Dengan kata lain, melalui ZONI, layanan publik yang terkait dengan kegiatan perindustrian seperti aspek legal, insentif fiskal dan nonfiskal, infrastruktur, perijinan, kepabeanan, keimigrasian, keamanan, ketenagakerjaan dan faktor pendukung kemudahan investasi lainnya dapat dilayani dengan satu atap sehingga menjadi lebih efektif.

Danny mengharapkan, kehadiran ZONI ini dapat mengundang para penanam modal, memperluas akses kepada pasar global, merangsang pelaku industri lokal serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat Jawa Barat. Dengan demikian, lanjut Danny, ZONI ini dapat memacu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di daerah. ”Saya berharap, zona ini juga dapat mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan daerah sehingga terjadi kesinambungan antara kepentingan lokal dan global,” kata dia.

Danny juga menekankan, yang paling pokok yang harus menjadi konsentrasi adalah, agar kehadiran zona atau area industri ini benar-benar memiliki dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya dalam bentuk pengurangan jumlah penduduk miskin dan angka pengangguran di daerah Bekasi.

Sedangkan Pelaksana Tugas Bupati Bekasi, Drs. H. Herry Koesaeri S. M., Si. meminta melalui pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat lebih meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat sesuai dengan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Bekasi.

Herry mengemukakan, melalui pembentukan pelayanan terpadu satu pintu diharapkan dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya. ”Harapannya, mendorong kalangan industri dengan cara menjadi mitra usaha kecil menengah yang dapat membuat peluang kerja bagi masyarakat Bekasi,” kata Herry.

Tujuh kawasan yang tergabung dalam ZONI itu, yakni PT Jababeka, PT Lippo Cikarang, Delta Mas, PT East Jakarta Industrial Park, PT Megapolis Manunggal Industrial, PT Bekasi Fadjar, dan PT Hyundai Inti Development Park.

Direktur Utama PT Jababeka S. D. Darmono, mengungkapkan kawasan industri di Cikarang, saat ini telah dihuni lebih dari 2.000 perusahaan dari 25 negara, dengan pajak yang tertagih diperkirakan mencapai sebesar Rp 6 triliun. Namun, potensi pajak diperkirakan jauh lebih besar, mencapai angka Rp 40 triliun sehingga mau tidak mau, daerah ini harus menjadi kawasan internasional.(JU-09)*** (PikiranRakyat.com)

0 komentar: