15 Juli 2007

30.000 Warga Bekasi Pengangguran

Meskipun kawasan industri di Kabupaten Bekasi cukup banyak dan berkembang, ternyata jumlah pengangguran di Kabupaten Bekasi semakin bertambah. Jumlah pengangguran di Kabupaten Bekasi meningkat 1.067 orang.
Peningkatan ini karena semakin banyaknya migrasi pencari kerja yang masuk ke Kabupaten Bekasi. Jika pada tahun 2001 pengangguran terbuka berjumlah 38.176 orang , maka pada tahun 2002 meningkat menjadi 39. 243 orang dan diperkirakan tahun ini juga akan semakin bertambah.

Menurut anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Bekasi Solihin Sari usai acara jawaban Bupati Bekasi Wikanda Darmawijaya atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), jumlah pengangguran ini terutama justru dialami oleh masyarakat asli Bekasi sendiri. "Saya memang tidak punya data yang pasti, tapi memang masalah pengangguran ini masih didominasi oleh warga asli Bekasi sendiri," kata Solihin.

Ia menjelaskan memang sudah ada kesepakatan dari perusahaan-perusahaan di kawasan industri seperti Jababeka, EJIP, dan lain-lainnya untuk memprioritaskan menerima masyarakat asli Bekasi bekerja sebagai karyawan di sana. Bahkan, beberapa perusahaan memanfaatkan yayasan-yayasan dibentuk oleh masyarakat setempat sebagai sumber untuk merekrut tenaga kerja. Namun, karena perusahaan seringkali hanya melihat Kartu Tanda Penduduk (KTP) pencari kerja saja apakah ia warga Bekasi atau bukan, maka justru banyak pendatang yang diterima bekerja di kawasan industri di Kabupaten Bekasi.

"Saya sering mendengar keluhan-keluhan ini dari warga asli yang tinggal di sekitar daerah industri. Mereka mengaku sulit mendapat kerja karena kalah bersaing dengan para pencari kerja yang datang dari luar Bekasi. Padahal kan, kawasan industri sudah berjanji untuk memprioritaskan warga asli untuk mengisi lowongan yang ada. Tentu saja sesuai dengan pendidikan mereka," ujar Solihin.

Ia melihat terdesaknya warga Bekasi asli, selain karena faktor pendidikan dan keterampilan yang masih rendah, salah satu lainnya juga adalah mudahnya pendatang di Bekasi mendapatkan KTP Bekasi. "Ada laporan kalau baru satu atau dua hari di Bekasi saja sudah bisa dapat KTP. Bagi pencari kerja, memiliki KTP Bekasi ini bisa ampuh untuk diterima bekerja di perusahaan di kawasan industri yang sudah memberikan persentase tertentu untuk masyarakat sekitar. Apalagi jika di KTP-nya itu dicantumkan tinggalnya dekat kawasan industri," ujar Solihin.

Oleh karena itu, ia meminta agar Dinas Kependudukan Kapupaten bekasi benar-benar selektif dalam mengeluarkan KTP Bekasi. Bahkan, harus berani menindak tegas aparat yang memperjualbelikan KTP Bekasi. "Banyak orang luar Bekasi yang berminat tinggal di sini, termasuk pencari kerja. Bekasi pun tidak ingin menjadi kota tertutup bagi pendatang. Tetapi, masyarakat Bekasi asli jangan justru tersingkir," ujarnya mengingatkan. (B13/Kompas)


0 komentar: