21 Juli 2007

SMAN 12 Bekasi Masih Tumpangi Gedung SD

Selama tiga tahun terakhir, sebanyak 403 siswa SMAN 12 Kota Bekasi harus memakai SDN Kranji XIV dan SDN Kranji VII untuk proses belajar-mengajar (PBM).




Mereka menumpang karena belum memiliki gedung sekolah sendiri. Pengelola SMAN 12 Agus Subrata mengatakan,SMAN 12 merupakan sekolah negeri baru yang dibentuk Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi. Sejak berdiri 2005 lalu, sekolah ini masih menginduk ke SMAN 2 Kota Bekasi dan sudah tiga tahun menumpang di dua gedung SDN yang terletak di Perumnas I, Jalan Mangga Raya, Bekasi Barat.

”SMAN 12 ini di bentuk karena tidak ada SMAN di Kecamatan Bekasi Barat,”kata Agus,kemarin. Jumlah siswa saat ini mencapai 403 siswa,meliputi 120 siswa kelas I,170 siswa kelas II,dan 113 siswa kelas III.Menurut Agus,pihak sekolah meminjam dua kelas di SDN XIV dan enam kelas di SDN VII.

Karena masih menumpang di gedung SDN, pihak sekolah terpaksa memberlakukan PBM pada pagi dan siang hari.Untuk pagi hari,PBM hanya untuk siswa kelas III yang menggunakan tiga kelas. Sedangkan siswa kelas II dan III, belajar pada siang hari menggunakan delapan kelas. Agus berharap, ke depan Pemkot Bekasi segera membangun gedung SMAN 12 agar tidak lagi menumpang di gedung SD, mengingat jumlah siswa di SMAN 12 terus mengalami peningkatan.

Kepala Disdik Kota Bekasi Kodrato mengakui hingga kini SMAN 12 masih belum memiliki gedung sendiri.”Kami sudah menyiapkan anggaran APBD senilai Rp1 miliar untuk pembangunan gedung sekolah ini,” jelasnya. Namun,lanjutnya,yang menjadi kendala saat ini,Disdik kesulitan mencari lahan kosong untuk pembangunan gedung tersebut. (Sumber: wahab firmansyah/SINDO)

3 komentar:

HendyBlunyu mengatakan...

Saya salah atu siswa diSMA 12 Bekasi, sebenarnya saya juga sudah merasa lelah untuk belajar dalam keadaan seperti itu.
Saya murid baru disekolah tersebut, tetapi saya sudah banyak mendengar keluhan para siswa tentang kelayakan tempat untuk belajar.
Malahan pada hari rabu 28 nov 2007 terjadi sedikit insiden, berupa sebuah pemalakan terhadap siswa yang dilakukan pihak SMK(nama sekolah disembunyikan). Hampir saja terjadi tawuran antar pelajar. Dan semua ini dipicu karena ketidak adaannya fasilitas sekolah berupa pagar. Jadi oknum yang tidak bertanggung jawab diluar sana bisa bebas keluar masuk sekolah tanpa pengetahuan guru. dan yang saya takuti adalah, masuknya peredaran narkoba ke lingkungan sekolah.
jadi saya mohon penjelasan dari pihak pembuat berita, agar mencari tahu, berapa lama lagi kami(siswa-siswi) harus menjalani ketidak layakan tersebut. dan sudahkah dana pembuatan infrastruktur sekolah di kucurkan oleh pemerintah?

HendyBlunyu mengatakan...

saya siswa SMA 12 Bekasi yang kemarin mengisi komentar di berita ini. tetapi saya tidak menerima jawaban apapun dari pertanyaan saya kemarin.
mohon bantuannya bagaimana caranya saya melihat jawaban dari pertanyaan saya kemarin?
terima kasih.

HendyBlunyu mengatakan...

Saya bersama siswa tidak mempunyai kekuatan untuk menanyakan secara langsung kepada DISDIK. sekalipun ketua OSIS. tapi saya dapat informasi dari teman-temansekolah saya, bahwa rencana pembuatan gedung sedang berlangsung, tinggal mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan gedung tersebut. Dikatakan bahwa SMA 12 di buat karena tidak adanya SMA didaerah BEKASI BARAT, jadi pihak sekolah dan DISDIK tetap memprioritaskan pembangunan didaerah BEKASI BARAT. Yang saya ingin tanyakan lagi ialah, kapan selesainya pembuatan gedung SMA 12? Dan apakah angkatan 2006-2007 masih sempat mengunakan fasilitas itu? jika tidak, percumalah selama ini kami melaksanakan kewajiban berupa bayaran, yang dikatakan pihak sekolah untuk membangun. Selama ini kami juga selalu dituntut pelunasan Smbangan Awal Tahun (SAT). Terima kasih banyak atas jawaban yang anda berikan. Dan saya akan lebih berterima kasih jika pertanyaan saya kali ini bisa dijawab.