30 Juli 2007

Karyawan PT Tong Yang Indonesia Demo

Sebanyak dua ribu pekerja pabrik sepatu PT Tong Yang Indonesia, (TYI), mendatangi kantor Bupati Bekasi, di Kompleks Perkatoran Pemkab, Cikarang Pusat, Senin sekitar pukul 09:00.



Para pekerja yang sudah 7 bulan tak gajian ini minta Pemkab menjembatani persoalan mereka dengan pemilik pabrik. “Kami sudah menang di Pengadilan Tinggi Bandung dan sekarang minta realisasinya,” kata satu pekerja, sambil mengatakan kemenangan dalam kasus perjanjian bersama ini tidak dilaksanakan.

Pekerja menyebutkan sejak pabriknya yang berada di Jalan Raya Kalimalang KM 37, Desa Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tidak berproduksi, pihak direksi merumahkan sekitar 8.000 pekerja.

Dalam perjanjiannya mereka yang di rumahkan akan mendapat upah 100 persen pada bulan pertama, bulan kedua 75 persen dan bulan ketiga sampai seterusnya mendapat 50 persen. “Namun sampai sekarang perjanjian itu tidak pernah diwujudkan,” katanya.

Wakil Bupati Bekasi Darip Mulyana yang menerima mereka berjanji akan membantu menjembatani masalah tersebut. “Kami sudah panggil beberapa kali pengusahannya, namun masalah yang dikemukakan masih soal uang. Mereka mengaku tidak memiliki uang karena order tidaka da,” kata Darip.

Puluhan anggota Polres Bekasi mengamankan jalannya aksi unjuk rasa itu, sedikitnya 10 truk mengangkut mereka, belum lagi yang menggunakan sepeda motor.

Sementara Sekretaris Akpindo Bekasi, Arifin mengatakan, bupati jangan diam saja dan harus mencari solusinya.

SBY DIMINTA CEGAH
Sementara itu, Presiden SBY diminta mencegah kemungkinan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal ribuan pekerja atau gulung tikarnya PT Hasi terkait pengurangan 80 persen order produksi oleh Nike Indonesisa.

Sekda Kota Tangerang HM Harry Mulya atas inisiator Walikota Tangerang H. Wahidin Halim ini berencana akan mengirim surat permintaan itu kepada Presiden RI dalam waktu dekat ini. “Dengan banyak PHK massal pekerja maka tingkat pengangguran dan jumlah warga miskin di Kota Tangerang menjadi membengkak. Ini akan sangat menyusahkan Pemkot Tangerang mengentaskannya,” katanya saat memimpin Apel Kesadaran Nasional di Balaikota, Senin (23/7).

Saat ini saja, berdasar catatannya, terdapat sedikitnya 100.000 pengangguran di kota ini. Bila ditambah PHK massal yang mungkin terjadi di PT Hasi, maka pengangguran menjadi meningkat tajam. Sebab itu, dia berrencana mengirim surat kepada Presiden agar PHK massal yang mungkin terjadi bagi ribuan pekerja PT Hasi harus dicegah. (Poskota)

Adang atau Fauzi?

Ayo pilih siapa nih nanti warga Jakarta Pak Adang atau Pak Fauzi? Siapa pun pilihannya yang penting tetep Jakarta aman yaa dan maju (BekasiGaul)


Para pendukung dan simpatisan dua calon gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Adang Daradjatun, terus bertambah. Sabtu (30/6), Fauzi menerima kebulatan tekad dari Paguyuban Nurani Merah Putih (PNMP) di Taman Wiladitika Cibubur Jakarta Timur. Sehari sebelumnya, Jumat (29/6), bertempat di Hotel Ambara, Blok M, Jakarta Selatan, Adang Daradjatun mendapat dukungan penuh dari Badan Musyawarah Tatar Sunda (Bamus Sunda) se-Jakarta.

Dalam acara bertajuk ’Wengi Silahturahmi Masyarakat Tatar Sunda di Jakarta’, Adang didaulat naik ke podium untuk memberikan kata sambutan. Menurut Ketua Badan Musyawarah Tatar Sunda di Jakarta Teddy Kharsadi, sudah saatnya masyarakat Sunda ikut berjuang untuk memenangkan Pak Adang.

Sementara itu, ribuan anggota Paguyuban Nurani Merah Putih (PNMP) di Taman Wiladitika Cibubur Jakarta Timur, Sabtu (30/5), juga menyatakan dukungan terhadap pasangan Fauzi-Prijanto. "Setelah kita menimbang dan memahami visi dan misi Fauzi-Prijanto dalam memimpin ibu kota di masa yang akan datang, maka kami putuskan untuk memberikan dukungan penuh terhadap kedua tokoh tersebut," tegas koordinator PNMP Annie Hutabarat.

Annie mengatakan, pada awalnya dia berusaha mendorong agar ada calon independen dalam Pilkada DKI, karena beranggapan bahwa calon independen dapat mengakomodir kepentingan kelompok menengah ke bawah. Namun, seiring perkembangan waktu, ia melihat pasangan Fauzi-Prijanto justru memiliki komitmen dalam memperhatikan kelompok menengah ke bawah. "Untuk itu kita berkewajiban mendukung beliau," imbuhnya.

Ia menegaskan, PNMP merupakan paguyuban yang terdiri dari kelompok menengah ke bawah seperti sopir, pedagang, ibu rumah tangga serta para pemuda. "Mengingat back ground PNMP yang berasal dari kaum menengah ke bawah dan Fauzi merupakan sosok yang memperhatikan kepetingan masyarakat bawah, maka ada kecocokan pihaknya dengan Fauzi Bowo," terang Annie.

Menanggapi dukungan tersebut, Fauzi Bowo mengaku sangat terharu dan bangga. Baginya dukungan tersebut merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat.

Sedangkan Adang memohon doa restu untuk maju dalam Pilkada DKI 2007 mendatang. "Suatu kehormatan bagi saya sebagai orang Sunda mendapat kesempatan meminta doa restu atas pencalonan saya di sini. Saya hanya ingin membuat Jakarta lebih baik dan manusiawi, tidak hanya bagi orang Sunda saja, tapi bagi seluruh warga Jakarta dan warga di sekitar Jakarta yang mencari nafkah di kota Jakarta," katanya disambut tepuk tangan riuh.

Adang mengungkapkan, setelah sekian lama tinggal di Jakarta, ia mengakui bahwa lidahnya memang sudah agak kaku dan kurang fasih berbahasa Sunda. "Namun tak bisa saya pungkiri, bahwa hati saya adalah hati orang Sunda," katanya singkat.

Dalam acara tersebut tampak hadir tokoh-tokoh masyarakat Sunda yakni sekertaris Lemhanas Komjen Pol Dadang Garnida, Hakim Agung Benyamin Mangkudilaga, Egi Sudjana, mantan Bupati Bogor Sudrajat Nataatmadja, serta sesepuh Golkar Basyumi Suriamiharja. Selain itu tampak pula hadir artis Uli Sigar Rusadi.

Pembina Bamus Masyarakat Sunda se Jakarta Mashud Wisnusaputra, mengungkapkan bahwa Bamus Masyarakat Sunda se Jakarta bukanlah organisasi yang bermain dalam bidang politik. "Namun dengan rendah hati Adang telah meminta doa restu pada masyarakat Sunda di Jakarta. Hal ini pasti akan direspon dengan sangat baik oleh masyarakat Sunda. Dan kini kami tegaskan bahwa dukungan kami memang untuk Pak Adang," ujarnya. (WartaKota)

22 Juli 2007

Kabar Dari Perbaikan Jl. Pekayon

Perbaikan Jalan Raya Pekayon, Bekasi, tidak semuanya dicor semen (rigid). Tetapi pengecoran hanya disesuaikan lokasi dan tingkat kerusakannya.


Demikian disampaikan Agus Sutyasno, Kepala Sudin Bina Marga Dinas PU Kota Bekasi, menanggapi perbaikan Jalan Raya Pekayon-Pondokgede. Menurutnya, perbaikan ini dilakukan bertahap dengan dana dari APBD Kota Bekasi, propinsi dan bantuan paska banjir.

"Lokasi yang parah dan rentan air atau tanah labil akan dicor semen," katanya. Agus menyebut jika anggaran yang didapat sebesar Rp 3,24 milyar dari APBD, dari propinsi Rp 7,5 milyar dan dari paska banjir (pusat) Rp 3 milyar. "Untuk tahap selanjutnya Senin nanti baru pengumuman. Mungkin pertengahan Agustus baru akan mulai dikerjakan," katanya.

DIKEBUT
Pos Kota mengamati perbaikan jalan ini tampak dikebut. Pekerjaan dilakukan sejak dari Depnaker hingga Pondok Mitra Lestari sudah dirigid. Akibat panjangnya pengecoran, dan pemberlakukan buka-tutup arus menjadikan jalanan macet parah. Pengguna jalan yang melintas lebih memilih jalan alternatif hingga menyebabkan jalan alternatif pun padat.

Kerusakan jalan ini sudah terjadi sekitar 2 tahun. Letak kewenangan jalan menjadikan alasan Propinsi, Kota maupun pusat saling lempar masalah. Sampai akhirnya warga protes dan beberapa kali menggelar demo. Belakangan, perbaikan jalan ini mendapat bantuan dari 3 sumber. Dari APBD Kota Bekasi, dari propinsi dan dari pusat melalu bantuan paska banjir. (Sumber : Poskota Online)

21 Juli 2007

Lagi, Bahaya Bagi Perokok

Punya sohib atau pacar yang ga bisa lepas dari rokok? Ga tahu lagi bagaimana cara menghentikan kebiasaan buruk mereka? Bagaimana jika Anda mulai mengatakan pada mereka bahwa rokok bisa menurunkan kualitas sperma bahkan merusak sperma.



Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan Kanada menyebutkan satu lagi alasan untuk tidak merokok, karena rokok terbukti bisa merusak sperma dan mewariskan kerusakan genetik dari seorang ayah ke anaknya.

Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (03/06), studi yang dilakukan pada tikus ini menunjukkan bahwa rokok menyebabkan perubahan DNA pada sel sperma, di mana mutasi seperti itu diketahui bersifat permanen.

""Jika diwariskan, mutasi ini menunjukkan perubahan yang tidak dapat dikembalikan seperti semula dari komposisi genetiknya," jelas Carole Yauk dari Divisi Penanganan Racun dan Kesehatan Lingkungan Kanada, yang memimpin penelitian.

"Sebelumnya telah diketahui bahwa ibu hamil yang merokok bisa mencederai janin yang dikandungnya, dan di sini kami menunjukkan fakta bahwa seorang ayah pun secara potensial bisa merusak calon penerusnya bahkan sebelum bertemu pasangannya," tambah Yauk yang menulis hasil penelitiannya di Jurnal Penelitian Kanker.

Yauk dan rekannya meneliti sel yang memproduksi sperma tikus yang secara kontinyu dipapar dengan asap rokok selama enam atau 12 minggu, dan seluruh mamalia terus melanjutkan memproduksi sperma.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa terjadi mutasi sebanyak 1,7 kali pada sel DNA tikus yang terpapar asap rokok dibandingkan pada tikus yang tidak terpapar asap rokok setelah 12 minggu, dan 1,4 kali mutasi setelah enam minggu.

"Kesimpulan ini menunjukkan bahwa kerusakan tergantung pada lamanya durasi terpapar asap rokok, jadi semakin lama Anda merokok maka akumulasi mutasi akan makin besar dan makin besar potensi dampaknya pada sel sperma Anda," terang Yauk.

Dalam sebuah penelitian lain juga menyebutkan hampir sebagian besar pria yang menjalani program bayi tabung adalah perokok. Lebih dari itu, studi juga mencatat bahwa suami perokok memiliki kemampuan lebih rendah untuk menghamili isterinya daripada suami yang tak merokok.

Nah, bagaimana dengan Anda? Masikah menjadikan rokok salah satu bagian dari gaya hidup Anda, atau sudah mulai berpikir untuk berhenti merokok? Jika Anda sayang kesehatan, ayo berhenti merokok! (reuters/anti-narkoba.web.id)

SMAN 12 Bekasi Masih Tumpangi Gedung SD

Selama tiga tahun terakhir, sebanyak 403 siswa SMAN 12 Kota Bekasi harus memakai SDN Kranji XIV dan SDN Kranji VII untuk proses belajar-mengajar (PBM).




Mereka menumpang karena belum memiliki gedung sekolah sendiri. Pengelola SMAN 12 Agus Subrata mengatakan,SMAN 12 merupakan sekolah negeri baru yang dibentuk Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi. Sejak berdiri 2005 lalu, sekolah ini masih menginduk ke SMAN 2 Kota Bekasi dan sudah tiga tahun menumpang di dua gedung SDN yang terletak di Perumnas I, Jalan Mangga Raya, Bekasi Barat.

”SMAN 12 ini di bentuk karena tidak ada SMAN di Kecamatan Bekasi Barat,”kata Agus,kemarin. Jumlah siswa saat ini mencapai 403 siswa,meliputi 120 siswa kelas I,170 siswa kelas II,dan 113 siswa kelas III.Menurut Agus,pihak sekolah meminjam dua kelas di SDN XIV dan enam kelas di SDN VII.

Karena masih menumpang di gedung SDN, pihak sekolah terpaksa memberlakukan PBM pada pagi dan siang hari.Untuk pagi hari,PBM hanya untuk siswa kelas III yang menggunakan tiga kelas. Sedangkan siswa kelas II dan III, belajar pada siang hari menggunakan delapan kelas. Agus berharap, ke depan Pemkot Bekasi segera membangun gedung SMAN 12 agar tidak lagi menumpang di gedung SD, mengingat jumlah siswa di SMAN 12 terus mengalami peningkatan.

Kepala Disdik Kota Bekasi Kodrato mengakui hingga kini SMAN 12 masih belum memiliki gedung sendiri.”Kami sudah menyiapkan anggaran APBD senilai Rp1 miliar untuk pembangunan gedung sekolah ini,” jelasnya. Namun,lanjutnya,yang menjadi kendala saat ini,Disdik kesulitan mencari lahan kosong untuk pembangunan gedung tersebut. (Sumber: wahab firmansyah/SINDO)

Mahasiswa – Satpol PP Bentrok di Bantargebang, Bekasi

Puluhan mahasiswa, bentrok dengan anggota Satpol PP Kota Bekasi ketika berunjuk rasa di depan kantor Walikota Bekasi, Jumat siang.




Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Bekasi (AMPIBI), diperintahkan keluar oleh Satpol karena tidak memiliki izin. “Kalian tidak punya izin, jadi silakan orasi di luar,” kata Edi S, salah seorang anggota Satpol.

Namun perintah itu tidak digubris mahasiswa yang mengaku dari Unisma Bekasi, Bani Saleh dan beberapa perguruan tinggi swats lainnya. “Jangan karena izin, kami dilarang mengeluarkan pendapat,” teriak Sugeng, salah seorang pendemo sambil memaki-maki walikota yang dinilainya pengecut tidak mau menemui mereka.

Melihat itu sejumlah anggota Satpol kesal dan menarik paksa Sugeng. Melihat koordinator lapangan mereka diperlakukan seperti itu, mereka melawan dan terjadi tarik-tarikan serta saling tendang.

Aksi itu sempat mengendur, setelah beberapa anggota intel Polres Metro Bekasi memberi pengertian kepada mahasiswa. “Silakan Anda berorasi 10 menit saja, karena tidak memiliki izin,” pinta petugas.

Namun bukannya kesepakatan itu ditaati, tetapi malah menjadi keributan setelah Sugeng dibawa masuk anggota Satpol PP, tak urung membuat beberapa pimpinan pendemo yang memantau dari kejauhan turun tangan.

TUTUP TPA BANTARGEBANG
Aksi unjuk rasa itu sendiri sudah dilakukan yang kedua kali, sejak Kamis lalu. Isu yang dibawa mereka adalah penutupan TPA Bantargebang yang dinilai hanya menguntungkan para pejabat.

Mereka mendesak aparat hukum untuk menuntaskan dugaan kasus korupsi berjamaah sebilai Rp 61 milyar dari TPA Bantargebang. Meminta apara hukum menyelidiki dugaan KKN atas pengambilalihan TPA oleh DKI Jakarta pada 3 Juli lalu dan minta Pemkot Bekasi menutup TPA Bantargebang.

Sumber: Poskota Online

ITB Bekasi Mulai Menerima Mahasiswa Baru Tahun Depan

Kampus Institut Tekhnologi Bandung (ITB) yang akan dibangun di Bekasi rencananya mulai tahun depan akan membuka pendaftaran mahasiswa baru.



Ketua Tim Pembangunan kampus ITB, Porkas Pardamian Harahap, mengungkapkan meski bangunan belum terealiasi, tetapi proses perkuliahan akan segera dilakukan.

Dengan adanya perkuliahan ini diharapkan akan mendorong para donatur lain yang hendak menyumbang, kata Porkas, kepada Republika di ruang kerjanya, Rabu (11/7). Penerimaan mahasiswa baru ini lanjut Porkas tidak tergantung pada pembangunan fisik. Nantinya untuk sementara ruang kelas bagi para mahasiswa baru akan memanfaatkan fasilitas ruko yang disediakan pihak Deltamas, kata Porkas yang juga menjabat sebagai Kabid Penataan Ruang, Dinas Tata Ruang Kabupaten Bekasi.

Disebutkan Porkas, rencananya untuk sementara ini kampus ITB Bekasi akan membuka 10 jurusan. Namun jurusan nya belum bisa ditentukan. Karena akan dilakukan survei terlebih dulu dengan industri yang ada di Bekasi. Sehingga lulusan ITB Bekasi bisa terserap langsung di sejumlah tempat industri di Bekasi. Porkas menambahkan nantinya kampus ITB tersebut tetap akan dibuka untuk umum. Namun akan ada jatah khusus bagi mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Bekasi.

Sementara mengenai perkembangan pembangunan kampus, saat ini lanjut Porkas, tim yang dibentuk baru melakukan persiapan untuk peletakan batu pertama. Baru tahap perencanaan peletakan batu pertama sekitar dua bulan lagi, kata dia. Disebutkan untuk biaya perencanaan pra /master plan/ dan /master plan/ akan diajukan dana sebesar Rp 800 juta dalam anggaran belanja tambahan (ABT).

Ironisnya Porkas enggan menyebutkan para investor maupun donatur yang akan menyumbang pembangunan kampus yang berlokasi di Desa Pasir Tanjung dan Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat, Bekasi itu. Porkas pun mengakui bahwa bantuan dari investor belum jelas. Namun Porkas dengan optimistis menyatakan bahwa selain dalam bentuk uang nantinya pihak investor akan ada yang siap menyumbang dalam bentuk material. Bahkan banyak investor yang akan menyumbang dalam bentuk bangunana.

Rata-rata mereka bilang, saya siap membangun gedung, kata Porkas. Porkas pun mengharapkan, nantinya bukan hanya bangunan gedung yang diberikan oleh donatur, tetapi juga bantuan dalam bentuk beasiswa bagi mahasiswa asal kabupaten Bekasi yang kurang mampu.

Sementara itu Bupati Bekasi, Sa'duddin menyatakan untuk siswa baru ITB Bekasi, pemkab akan meminta kuota sebanyak 10 persen untuk mahasiswa Bekasi dari total penerimaan mahasiswa baru. Saat ditanya mengenai pengurus yayasan kampus ITB yang akan mengurus kampus itu kata dia saat ini tengah dilakukan pendataan. supaya kita menempatkan orang-orang yang tepat, tandas Sa'duddin.

Sumber: Republika Online

15 Juli 2007

30.000 Warga Bekasi Pengangguran

Meskipun kawasan industri di Kabupaten Bekasi cukup banyak dan berkembang, ternyata jumlah pengangguran di Kabupaten Bekasi semakin bertambah. Jumlah pengangguran di Kabupaten Bekasi meningkat 1.067 orang.
Peningkatan ini karena semakin banyaknya migrasi pencari kerja yang masuk ke Kabupaten Bekasi. Jika pada tahun 2001 pengangguran terbuka berjumlah 38.176 orang , maka pada tahun 2002 meningkat menjadi 39. 243 orang dan diperkirakan tahun ini juga akan semakin bertambah.

Menurut anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Bekasi Solihin Sari usai acara jawaban Bupati Bekasi Wikanda Darmawijaya atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), jumlah pengangguran ini terutama justru dialami oleh masyarakat asli Bekasi sendiri. "Saya memang tidak punya data yang pasti, tapi memang masalah pengangguran ini masih didominasi oleh warga asli Bekasi sendiri," kata Solihin.

Ia menjelaskan memang sudah ada kesepakatan dari perusahaan-perusahaan di kawasan industri seperti Jababeka, EJIP, dan lain-lainnya untuk memprioritaskan menerima masyarakat asli Bekasi bekerja sebagai karyawan di sana. Bahkan, beberapa perusahaan memanfaatkan yayasan-yayasan dibentuk oleh masyarakat setempat sebagai sumber untuk merekrut tenaga kerja. Namun, karena perusahaan seringkali hanya melihat Kartu Tanda Penduduk (KTP) pencari kerja saja apakah ia warga Bekasi atau bukan, maka justru banyak pendatang yang diterima bekerja di kawasan industri di Kabupaten Bekasi.

"Saya sering mendengar keluhan-keluhan ini dari warga asli yang tinggal di sekitar daerah industri. Mereka mengaku sulit mendapat kerja karena kalah bersaing dengan para pencari kerja yang datang dari luar Bekasi. Padahal kan, kawasan industri sudah berjanji untuk memprioritaskan warga asli untuk mengisi lowongan yang ada. Tentu saja sesuai dengan pendidikan mereka," ujar Solihin.

Ia melihat terdesaknya warga Bekasi asli, selain karena faktor pendidikan dan keterampilan yang masih rendah, salah satu lainnya juga adalah mudahnya pendatang di Bekasi mendapatkan KTP Bekasi. "Ada laporan kalau baru satu atau dua hari di Bekasi saja sudah bisa dapat KTP. Bagi pencari kerja, memiliki KTP Bekasi ini bisa ampuh untuk diterima bekerja di perusahaan di kawasan industri yang sudah memberikan persentase tertentu untuk masyarakat sekitar. Apalagi jika di KTP-nya itu dicantumkan tinggalnya dekat kawasan industri," ujar Solihin.

Oleh karena itu, ia meminta agar Dinas Kependudukan Kapupaten bekasi benar-benar selektif dalam mengeluarkan KTP Bekasi. Bahkan, harus berani menindak tegas aparat yang memperjualbelikan KTP Bekasi. "Banyak orang luar Bekasi yang berminat tinggal di sini, termasuk pencari kerja. Bekasi pun tidak ingin menjadi kota tertutup bagi pendatang. Tetapi, masyarakat Bekasi asli jangan justru tersingkir," ujarnya mengingatkan. (B13/Kompas)


Demo Karena Tidak Diterima Masuk SMP Negeri

Buntut pengumuman penerimaan siswa baru (PSB) di SMP Negeri 2 Cibitung, diwarnai demo ratusan orangtua calon siswa, yang tidak diterima di sekolah tersebut.
Warga dengan emosi memaki-maki kepala sekolah yang letaknya di Perumahan Gramapuri, Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung. “Ini namanya tidak adil, kenapa anak yang rumah dekat sini tidak bisa diterima,” kata Ujang, salah seorang warga, sambil menunjuk-nunjuk Sumardi, Kepala SMP Negeri 2 Cibitung.

Warga lainnya menyebutkan sejak dua tahun lalu, pihak sekolah sudah komitmen akan menampung warga sekitar dengan porsi 20 persen dari jumlah siswa yang diterima. “Tetapi nyatanya gimana? Di sini hanya dua orang saja yang diterima,” tutur warga RW 08, yang lokasinya dengan sekolah. Aksi itu juga memicu warga lainnya dengan berteriak-teriak dan menggelar poster, malah ada yang mencoba mencabut papan nama sekolah.

Anggota Polsek dan Koramil Cibitung, mencoba menenangkan warga, namun karena jumlahnya banyak, akhirnya pihak komite sekolah menjembatani dialog antara orang tua dengan kepala sekolah.
Sementara itu kepala SMP 2 Cibitung, Sumardi mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena ketentuan yang ada di SMP 2 hanya menampung 5 kelas atau sekitar 240 siswa, sedangkan yang mendaftar ada 505 siswa.

Sedangkan H Subaryanto, Ketua Komite SMP 2 Cibitung mengatakan pihaknya terpaksa mengusulkan 26 siswa warga sekitar bisa diterima disekolah tersebut.

PONAKAN WALIKOTA GAGAL
Paska pengumuman hasil tes masuk SMPN dan SMAN masih menyisakan masalah. Di antaranya, banyaknya memo ke kepala sekolah dari sejumlah pejabat maupun anggota DPRD.

"Banyak yang laporan. Saa serahkan ke kepala sekolah saja," kata Walikota Bekasi, A. Zurfaih kemarin. Disebutkan, memo tersebut menumpuk di sekolah-sekolah negeri dengan harapan anak dimaksud diterima di sekolah negeri. Memo tersebut berasal dari pejabat, anggota DPRD, tokoh dan orang yang mengaku wartawan.

"Tapi kan aturan sudah ada," katanya. Walikota bahkan menyebut menerima laporan dari Kepala SMAN-1 karena anaknya tidak lolos di sekolah yang dipimpinnya. Termasuk, katanya, keponakan walikota juga
tidak diterima. "Anak kepala sekolah saja tidak diterima. Bagaimana artinya silakan," katanya.

JANGAN SENGSARAKAN MURID
Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) tingkat SMP dan SMA di Kota Bogor saat ini masih dalam pembahasan antara anggota DPRD di Komisi D dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor. Sehingga pihak sekolah jangan semena-mena menetapkan DSP yang dapat menyengsarakan orangtua murid.

“Jika ada sekolah yang telah menetapkan DSP dengan jumlah besar, maka orang tua siswa diminta melaporkannya kepada DPRD Komisi D Kota Bogor,” ungkap Sekretaris Komisi D dari Fraksi PKS, Najamudin kemarin, di ruang kerjanya.

Menurut Najamudin, jika ada yang sudah menetapkan besarannya, berarti sekolah tersebut melakukan pelanggaran dan dijamin pasti akan kena sanksi. “Tetapi yang pasti besaran DSP SMP dan SMA di atas tingkat SD, yaitu sekitar 3 juta rupiah,” ujarnya.

40 PERSEN TAK SEKOLAH
Sedangkan di Kabupaten Bogor, DSP tingkat SMP ditetapkan antara Rp 1,5 juta-Rp 2,5 juta, sedangkan SMA berkisar Rp 3 juta. “Jika sekolah menetap angka di atas tanggal ditetapkan Pemkab Bogor dan DPRD Kabupaten Bogor, maka sekolah tersebut akan dikenakan sanki,” ujar Roni Kusmaya, Humas Disdik Kabuapten Bogor.

Mahalnya biaya pendidikan sekolah ini membuat sekitar 40 persen anak usia sekolah tingkat SMP di Kabupaten Bogor tidak mengenyam bangku pendidikan. Penyebab utama tidak bisanya orangtua mereka

PENGUMUMAN GRATIS
Sementara itu, Bupati Karawang Drs. H. Dadang S Muchtar, mengintruksikan kepada Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Disdik di setiap kecamatan supaya memerintahkan kepala sekolah SD/MI, SMP/MTs, memasang papan pengumuman di sekolahnya, bahwa di sekolahnya gratis tidak ada pungutan penerimaan siswa baru (PSB) atau pungutan dana sumbangan pendidikan (DSP)

Sedangkan kepada para kepala sekolah SMA/MA maupun SMK, harus memasang papan pengumuman yang berisi besaran (jumlah) DSP dan iuran bulanan yang harus dibayarkan orangtua calon murid. Bila tidak mematuhi perintah tersebut, kepala sekolah yang bersangkutan akan ditindak tegas. (Poskota Online)

11 Juli 2007

Sepakbola Indonesia Berlaga

Indonesia berhasil menang 2-1 atas Bahrain di pertandingan perdananya pada ajang Piala Asia 2007. Indonesia yang bermain di grup D bersama Bahrain, Arab Saudi, dan Korea Selatan kali ini benar - benar melakukan permainan yang sangat mengesankan.

Di hadapan ribuan penonton yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno, pemain timnas senior Indonesia benar - benar tidak mau mengecewakan penonton yang sudah menanti dari pagi dengan penuh kepercayaan.

Budi Sudarsono di menit ke 15 membuka kemenangan Indonesia melalui umpan Firman Utina.

Bahrain yang sempat menyamakan kedudukan di menit ke 28, akhirnya harus mengakui keunggulan Indonesia setelah Bambang Pamungkas berhasil membuat gol kemenangan Indonesia di menit ke 65. (PSSI)

07 Juli 2007

UN Bocor Di SMK Al Muhajirin

Dinas pendidikan Kota Bekasi memanggil semua fihak terkait dugaan kebocoran soal Ujian Nasional (UN). Mereka yang dipanggil pengelola sekolah dan guru yang terlibat. Namun, tim pengawas belum membeberkan hasil pertemuan tersebut.


"Belum. Sabar saja, nanti setelah final baru kita beri tahu," kata Affandi, Pengawas pada Dikmen Diknas Kota Bekasi.

Namun, dia mengakui jika baru saja semua pihak terkait dugaan kebocoran soal UN SMK dipanggil. Pertemuan itu juga dihadiri dua guru yang terlibat, CR (mantan guru di SMK Al-Muhajirin) dan B (guru di SMK Karya Guna). Namun, kepala SMK Al-Muhajirin, Irwan Jaya, tidak hadir dan hanya diwakili stafnya, Bambang.

Kepala SMK Karya Guna I, Slamet Ahmad, dan Kepala SMK Karya Guna II, Jumanto, sama-sama mengakui jika pertemuan belum selesai dan masih akan dilanjutkan pertemuan lagi. Hasil pertemuan kemarin disebutkan masih menggali informasi terkait dugaan kebocoran tersebut.
Menyinggung tudingan CR bahwa soal diperoleh dari guru B, Jumanto mengatakan jika stafnya (B) tersebut membantah telah bertemu dengan CR selama masa dimaksud. B juga disebutkan membantah telah memberikan kuci jawaban ke CR.

Diberitakan sebelumnya, penyebab 108 siswa Al-Muhajirin, Bekasi, tidak lulus UN gara-gara siswa menerima bocoran kunci jawaban UN yang salah. Ini diketahui setelah siswa melaporkan guru pemberi kunci jawaban soal ke pihak sekolah.

Walikota Bekasi, H. Akhmad Zurfaih, mengaku prihatin dengan kejadian ini. Jika benar, upaya guru tersebut sangat tidak mendidik hanya demi menaikkan jumlah kelulusan tetapi menggunakan cara yang curang.

JANGAN MAIN PUNGUT
Pelaksana Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serang H Alam Darussalam mengingatkan komite sekolah agar tak semaunya memungut DSP (dana sumbangan pendidikan). Mereka harus mengacu SK Bupati yang telah menetapkan DSP dibawah Rp 1,5 juta. "Komite sekolah harus memperhatikan kemampuan orang tua siswa," kata Alam, kepada Pos Kota, .

Sebelumnya, Alam menerima laporan bahwa sekolah mulai jor-joran menerapkan DSP, menjelang penerimaaan siswa baru. Tak hanya di SD dan SMP tapi juga di SMA. Menurut Alam, DSP itu dikenakan hingga Rp 5 juta s/d Rp 6 juta. "Itu jelas jauh dari ketentuan yang tertuang dalam SK bupati, karenanya penetapan DSP harus dikoreksi," sebutnya.

Evakuasi Yayasan Galuh

Proses evakuasi 235 orang gila dari Yayasan Galuh, Margahayu, Bekasi, berlangsung unik sekaligus mengharukan. Mereka pindah karena lahan dipakai perluasan PLN. Ratusan orang gila ini, dievakuasi menggunakan truk bak terbuka yang terisi penuh. Sebagian di antaranya harus dirantai karena masih 'galak'. Sebagian yang lain tanpa mengenakan baju atau berceloteh macam-macam. "Kita mau ke mana, bang? Piknik ya?" celoteh seorang pasien.

Sejumlah pengunjung, di antaranya wartawan, mengaku terharu. Mereka tak sampai hati karena evakuasi sangat seadanya, bahkan menggunakan truk bak terbuka. "Kami tak tega karena banyak di antaranya tanpa keluarga," kata Anes, wartawan Pelita.
Puluhan wartawan yang tegabung dalam Pokja Wartawan Bekasi ikut membantu proses evakuasi dengan membimbingnya ke truk. Kebetulan, saat itu juga wartawan tengah memberikan bantuan berupa beras, minyak goreng dan pakaian layak pakai.


"Ini murni kepedulian dari wartawan, tanpa minta ke mana-mana. Jadi maaf jika hanya sedikit," kata Denny Hendrawan, koordinator aksi.
Lokasi yang berjarak sekitar 3 kilometer tampaknya tak banyak kendala. Sebelumnya, ada kekhawatiran jika ada pasien yang lepas atau berlaku aneh.

LAHAN PENGGANTI
Pindahnya yayasan yang selalu dipakai Pemkot Bekasi usai penertiban gelandangan karena lokasi yang baru digunakan perluasan gardu PLN. "Kita diberi lahan pengganti oleh PLN di Sepatan, Sepanjangjaya," kata Suhartono, satu pengurus Yayasan Galuh.

Lokasi yang baru lebih luas sehingga diharapkan penanganan pasien juga lebih manusiawi. Sehingga, proses sembuhnya pun diharapkan bisa lebih cepat.

Galuh adalam satu-satunya panti orang gila di Kota Bekasi. Karena Pemkot tak memiliki panti serupa, maka panti inilah satu-satunya tujuan jika ada penertiban orang gila.

Dari jumlah pasien tersebut, sebanyak 52 pasien tanpa keluarga dan 50 orang tanggungan yayasan. Sebagai gambaran, setiap hari pengelola harus menyediakan 1,5 kwintal beras untuk dimasak. Maka, jika ada harga sembako atau beras naik, yayasan akan kelimpungan.

"Pernah kita harus jual kuda karena tak mampu beli beras," kata Gendu Mulatif, pendiri Galuh. "Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli kepada mereka?" katanya.




Meneg LH Ajak Pabrik Tanam Pohon Penghijau

Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH), Ir. Rahmat Witoelar, mengajak semua komponen lebih peduli kepada lingkungan hidup. Termasuk, upaya penanaman pohon penghijauan. Demikian disampaikan Meneg LH dalam acara pencanangan penanaman pohon di lingkungan pabrik di Bakri Pipe Industries, Medansatria, Kota Bekasi, kemarin. Menurutnya, perlu kiranya mulai menghitung-hitung berapa peran kita secara pribadi kepada kerusakan lingkungan.

Misalnya, katanya, menghitung gas buang ketika kita naik kendaraan yang menimbulkan polusi udara. "Sebagai gantinya, kita menanam sekian pohon sesuai kerusakan yang kita timbulkan," katanya. Aksi ini sebagai upaya memerangi polusi dengan langkah nyata. "Kalau tidak menggantinya, kita harus merasa berdosa," katanya.

Acara pencanangan dilanjutkan dengan penanaman sejumlah pohon di halaman pabrik yang meraih predikat 'terbaik dari segi aspek penghijauan' ini. Ikut menanam diantaranya Presdir PT Bakrie & Brothers Boby Gafur S Umar, Wakil Walikota Bekasi Mochtar Mohammad, dan lainnya.

Sementara itu, Presdir Bakrie & Brother Boby Gafur S Umar, mengatakan sangat komitmen terhadap kebijakan peduli lingkungan. Dia juga menyatakan mendukung aktif pengembangan hutan kota dengan menanam 5000 pohon di Kota Bekasi.

"Ini harus menjadi inspirasi bagi seluruh industri yang ada di Kota Bekasi," kata Arifin Dimyati, Sekretaris Asosiasi Pengusaha dan Industri Indonesia Kota Bekasi. Wakil Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad, mengatakan jika upaya perbaikan lingkungan di Kota Bekasi terus dilakukan. "Kita bukan yang paling bawah," kata Mochtar menyebut prestasi Adipura. "Tapi, masih ada Kabupaten Tangerang. Agar jelas di sini saya sampaikan."





04 Juli 2007

Walikota On Air di Radio Dakta

Pada tanggal 12 Juni 2007. Walikota Bekasi H. Akmad Zurfaih dalam wawancaranya dengan Radio Dakta di Studio Radio Dakta mengungkapkan tentang hal – hal yang selama ini menjadi sorotan masyarakat, yaitu banyaknya galian di jalan-jalan utama akibat pembangunan proyek Gas Negara, kemudian tentang predikat Kota Bekasi dalam jajaran kota kotor di Jawa Barat, kemudian tentang sampah, termasuk sampah perumahan.


Untuk menjadikan Kota Bekasi menjadi Kota yang sejajar dengan kota-kota mitra Ibu Kota Negara Jakarta adalah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, karena pemerintah tidak akan sanggup menjalankan fungsinya dengan baik tanpa bantuan masyarakat. Selama ini perilaku masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat mesti dirubah dengan membuang sampah pada tempatnya. Juga sampah rumah tangga, sebelum sampah dibuang, mesti dipilah dahulu.


Ini adalah kerja besar seluruh element masa di Kota Bekasi, bila Kota Bekasi ingin menjadi Kota yang seperti harapan kita semua. (kotabekasi.go.id)